UMS – Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) melakukan kegiatan pelatihan shobron bakery yang dikoordinir langsung oleh Sahman Zainuddin selaku pembina Pondok. Mengusung tema “Meningkatkan Kompetensi di Lini Bisnis Bakery Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Kader Berkemajuan”, pelatihan yang dilaksanakan di lantai dua Pondok Shabran barat ini ditargetkan pada mahasantri semester satu pada hari Ahad kemarin, 16 Januari 2022.
Diadakannya pelatihan tersebut merupakan sebagai bentuk pembekalan kepada mahasantri shabran kedepannya dalam unit usaha. Karena sebagaimana kita ketahui saat ini gelar tidak menjamin seseorang mendapatkan peluang kerja sesuai dengan program studinya saat di perkuliahan. Maka dari itu pelatihan ini merupakan salah satu wadah yang disediakan oleh Pondok Hajjah Nuriyah Shabran yang dahulu bekerja sama dengan Kementrian Perindustrian (Kemenperin) dalam rangka menumbuhkan jiwa entrepreneur mahasantri.
Pelatihan yang dilakukan kurang dari sehari itu dibuka dengan makan bersama di lapangan Pondok Shabran barat jam 7 pagi, yang selanjutnya dilanjutkan dengan materi mengenai sejarah dari shobron bakery itu sendiri. Setelah mendengarkan materi kemudian lanjut ke acara inti yakni proses pembuatan roti. Dalam proses pembuatannya, mahasantri dibimbing langsung oleh Ibu Riastuti dan beberapa orang yang mendampinginya yang juga turut membimbing langsung mahasantri selama berlangsungnya kegiatan tersebut dari awal pengenalan bahan dan alat-alat, proses pembuatan, sampai hasil akhir.
Pada kesempatan tersebut, proses pembuatan roti difokuskan pada pembuatan pizza mini dan juga roti isi (coklat, pisang coklat, stroberi, dan juga nanas). Para mahasantri benar-benar praktik langsung dalam proses pembuatannya tersebut, walaupun dalam praktiknya masih ada beberapa kesalahan yang dapat dimaklumi. Namun kesalahan-kesalahan seperti itulah justru yang nampaknya menjadi pelajaran tersendiri yang penting dan berharga selama jalannya pelatihan tersebut.
Singkat cerita, shobron bakery ini biasanya beroperasi aktif ketika UMS mengadakan Baitul Arqam yang bertempat di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran. Namun karena pandemi yang berdampak pada dilaksanakannya Baitul Arqam secara daring, nampaknya itupun ber-efek pada shobron bakery yang kemudian tidak beroperasi dalam beberapa waktu, disamping minimnya juga pesanan dari luar. Kendati demikian, pelatihan yang ditutup dengan materi “Trik Pemasaran Bakery dan Peluang Bisnis di Era 4.0” itu ternyata mendapat antusias tinggi dari para mahasantri yang mengikuti jalannya kegiatan tersebut hingga akhir, yang mayoritasnya belum tahu dan belum pernah terjun langsung dalam dapur pembuatan roti.
“Adanya pelatihan itu menurut saya menarik, disaat kita sebagai mahasiswa tengah disibukkan dengan rutinitas perkuliahan, saya sangat senang dengan adanya pelatihan shobron bakery tersebut. Selain untuk meningkatkan softskill, dari pelatihan tersebut juga saya mendapatkan hal baru yang mengguggah diri saya untuk membuka cabang yang sama di Magelang. Begitupun dengan teman-teman saya lainnya, saya melihat teman-teman begitu fokus ketika mendengarkan arahan dari pembimbing dan juga bersemangat ketika mengolah adonan. Yang mana dari situ saya melihat adanya jiwa-jiwa wirausaha dari teman-teman saya”, ujar Umar Husain Fahruddin selaku mahasantri semester satu Pondok Shabran.
Dalam kegiatan tersebut, pembina Pondok Shabran barat, Sahman Zainuddin juga berpesan kepada mahasantri bahwa intinya seorang kader itu harus kemudian mampu berdakwah dalam segala lini, dan juga mampu menyiapkan lapangan pekerjaan sebagai sebuah wujud nyata dalam mengetaskan masalah umat saat ini dalam bidang ekonomi.
Oleh : Alfin Nur Ridwan