Boyolali – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Surakarta mengadakan kegiatan Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (PM3) dengan mengusung tema “Revitalisasi Mubaligh Muhammadiyah di Era Digitalisasi”. Kegiatan yang ditargetkan kepada para kader IMM ini dilaksanakan di PDM Boyolali pada hari Kamis sampai Sabtu, 17-19 Februari.
Dilaksanakannya pelatihan tersebut merupakan bagian dari rapat kerja PC IMM Kota Surakarta periode 2021-2022, dengan tujuan menyiapkan para Mubaligh Ikatan menjadi aktor dakwah yang siap mennyampaikan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran ditengah-tengah ummat. Dalam rangka meyiapkan aktor dakwah yang berwawasan luas, berakhlak santun, serta siap diterjunkan langsung ke masyarakat, maka wadah seperti inilah yang dilakukan oleh PC IMM Kota Surakarta melalui Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada kegiatan PM3 tahun ini PC IMM Kota Surakarta membuka delegasi dari luar Kota Surakarta dengan maksud untuk menjalin silaturahim. PC IMM Sukoharjo dan Djazman Al-Kindi pun turut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut. Tak ayal, dengan membuka delegasi dari luar Kota Surakarta itu membuat kegiatan pelatihan tersebut tidak hanya sebagai ajang silaturahim antar Cabang, melainkan turut menyemarakkan dan juga menyukseskannya.
Pelatihan yang diikuti oleh sekitar dua puluhan peserta tersebut dimulai pada hari Kamis siang dengan acara pengantar yakni pembukaan, yang kemudian dilanjutkan dengan materi-materi dan juga forum diskusi. Tidak hanya itu, para peserta pun dibekali dengan adanya praktek dakwah yang dilakukan setiap malam selama kegiatan tersebut berlangsung. Yang mana para peserta nantinya dituntut untuk bisa mengimplementasikan materi yang disampaikan dalam praktek dakwah tersebut. Karena dalam pelatihan tersebut pun ada materi berupa retorika dalam berdakwah.
Antusias pun tercerminkan dari setiap peserta, dari mulai aktif saat bertanya, sampai para peserta yang menunjukkan peningkatan dalam hal public speaking. Seperti yang diungkapkan oleh Egi Nur Hudatun selaku peserta, “Dengan adanya kegiatan PM3 ini sangat luar biasa, dikarenakan dengan adanya wadah PM3 seperti ini dapat memberikan manfaat wawasan yang luas tentang bagaimana menjadi Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah yang baik dan terarah. Tentunya baik secara metodenya dan implementasinya,”
Egi juga melanjutkan bahwasannya walaupun ia berasal dari delegasi di Jogja, itu menurutnya bukan menjadi suatu alasan dan halangan untuk bisa mendalami suatu ilmu dengan mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan di Boyolali tersebut. Ini menunjukkan betapa antusiasnya peserta dalam turut serta di pelatihan Mubaligh tersebut. Walaupun beberapa peserta turut mengungkapkan bahwasannya kegiatan kali ini masih ada sebuah kekurangan yang mana isi materi yang disampaikan rasanya agak tidak sesuai dengan tema yang tertera.
Terlepas dari itu, pelatihan tiga hari dua malam yang terbilang singkat itu memberikan kesan tersendiri bagi para peserta. Salah satunya dituturkan oleh kader asal PC IMM Sukoharjo, Najihus Salam, “Ya walaupun saya merasa materi-materi yang disampaikan agak kurang menyangkut dengan tema, namun disamping itu materi-materi yang ada pun ternyata memberi ilmu dan wawasan baru, terkhusus disaat materi Retorika dan Metodologi dakwah. Ditambah lagi para teman-teman lain yang juga memiliki saya akui hebat-hebat dan maa syaa Allah.” Ujarnya selepas acara tersebut.
Dalam kegiatan itu, asisten Master Of Training (MOT) pada pelatihan tersebut, Salma Khoirunnisa memberikan pesan kepada para peserta di penghujung acara. Ia berpesan agar para peserta jangan langsung berpuas diri karena sudah mengikuti PM3 tersebut. Tetap belajar, perluas pengetahuan, dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain adalah pesan yang selanjutnya disampaikan olehnya.
Oleh: Alfin Nur Ridwan